Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Penyerapan Anggaran Lambat

Kemenkeu: Pemerintah Cuma Bisa Mengimbau

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Rabu, 23 Mei 2012 |15:49 WIB
Kemenkeu: Pemerintah Cuma Bisa Mengimbau
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Meskipun penyerapan belanja modal berbagai Kementerian Lembaga (K/L) pada kuartal I dan II dirasa belum optimal, namun pemerintah optimistis pada semester II mendatang penyerapan belanja modal bisa dilakukan dengan maksimal.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Herry Purnomo menjelaskan, sebenarnya pemerintah tidak ingin penyerapan belanja modal tersebut menumpuk di akhir semester karena dikhawatirkan kualitas daripada proyek tersebut menjadi berkurang.

"Kita harus optimistis bisa terserap dengan baik. Artinya kalau tahun lalu menumpuk di akhir tahun tapi sebenarnya itu tidak kita inginkan. Kita inginkan lebih merata. Tapi memang kalau semester I itu baru pesiapan-persiapan, paling di triwulan III yang harus digenjot. Nah, di K/L itu ada kecenderungan walaupun sudah selesai, kontraktor tidak ambil per termin, ditumpuk di akhir tahun. Yang dikhawatirkan, kalau ditumpuk di akhir tahun, fisiknya belum selesai. Jadi kualitasnya dikhawatirkan," ungkapnya kala ditemui di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (23/5/2012).

Herry pun melanjutkan, dengan adanya kecenderungan perlambatan penyerapan belanja modal, dia mengaku hanya bisa mengimbau kepada seluruh K/L agar bisa melakukan penyerapan belanja modal secara merata dan optimal. "Ya kan udah ada aturannya. Paling pemerintah cuma bisa mengimbau," paparnya.

Herry menambahkan, hingga saat ini masih banyak K/L yang belum mempersiapkan anggaran sebelum pagu anggaran dibuat. Padahal, hal seperti itu harusnya dipersiapkan terlebih dahulu.

"Saya kira dari pengalaman yang ada masih banyak. Makanya tadi kita minta K/L itu simultan, kalau sudah diajukan dan dapat alokasi pagu indikatif, harus segera menyusun TOR dan RAB. Sehingga begitu masuk pembahasan di DPR, TOR dan RAB-nya ada, masuk ke anggaran dan nanti tidak ada bintang. Tapi sekarang masih ada," pungkasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement