JAKARTA - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengakui bila nelayan di Indonesia masih mempunyai banyak permasalahan.
Ketua HNSI Yusuf Solihin mengungkapkan, ada tiga permasalahan yang masih ditanggung nelayan hingga saat ini. Menurut dia, permasalahan ini sangat mengakar, dan
belum terselesaikan. Serta hal ini terlihat dari kesejahteraan nelayan yang belum
tercapai.
"Masalah nelayan saat ini adalah permodalan, bahan bakar, dan perumahan," ungkapnya kala ditemui dalam acara peringatan HUT ke-39 HNSI di Muara Angke, Jakarta, Selasa (5/6/2012).
Yusuf melanjutkan permodalan, menurutnya, tidak tercukupi secara maksimal karena perbankan yang seharusnya berfungsi untuk membantu nelayan belum dirasakan sampai sekarang. Dia menilai, arahan Presiden sudah jelas dengan KUR yang tanpa anggunan anggarkan Rp20 juta untuk nelayan.
"Selama perbankan nasional belum berpihak pada nelayan, maka selama itu pula nelayan akan berpijak pada rentenir," paparnya.
Selain itu, mengenai bahan bakar, pada beberapa kebijakan pemerintah sudah sangat bagus. Ketika ada pemberian subsidi kepada kapal-kapal nelayan.
"Kita lihat di sini, sebelah kanan kita berdiri sebuah apartemen yang sangat mewah. Kita lihat di belakangnya adalah gubuk-gubuk nelayan. Mungkin cuma mimpi dia akan mendapatkan rumah susun yang layak," tutur dia.
Dia menambahkan bahwa negara ini adalah negara bahari dengan kekayaan laut yang sangat luar biasa. Namun, jika tidak ada konsentrasi ke arah kelautan maka bahari kita tidak ada apa-apa.
"Kita masih jauh dari harapan (negara maritim), walaupun kita adalah negara bahari," pungkasnya. (gna)
(Rani Hardjanti)