MEDAN - Perkiraan akan kembali menurunnya pasokan gas ke Sumatera Utara (Sumut) pada Juli mendatang, memaksa Perusahaan Gas Negara (PGN) ikut menurunkan kuota gas pada pelaku industri maupun konsumen rumah tangga dan komersil. Langkah ini diambil agar seluruh konsumen yang ada saat ini, tetap dapat memperoleh gas ditengah minimnya pasokan.
General Manager Strategic Business Unit (SBU) III PGN Wilayah Sumatera Bagian Utara, Mugiono kepada Okezone mengatakan, menurunnya pasokan gas sebesar 30 persen pada Oktober tahun lalu, diikuti penurunan pada Januari 2011 yang juga cukup besar. Sehingga, membuat pasokan di Sumut kian mendekati titik kritis di angka 11 hingga 12 MMSCDF saja. Kendati demikian, jika Juli nanti pengurangan pasokan kembali dilakukan, sebagian pelanggan terancam tak sama sekali mendapatkan gas.
"Kalau stok masih seperti ini, diperkirakan pada Juli kita akan mengurangi kuota. Dan ini untuk kebaikan bersama," katanya, Senin (11/6/2012).
Pemberlakuan kuota ini, menurut Moegiono, bukan semata-mata untuk kepentingan PGN, selain untuk kepentingan bersama, juga untuk menyesuaikan pola konsumsi industri agar tak merugi karena denda pemakaian berlebihan.
"Kalau melebihi pemakaian gas, akan kita kenakan biaya tambahan. Ini akan membuat biaya produksi bertambah. Kalau harga produksi naik, kan harga produknya naik juga, Ini yang kita cegah," sambungnya.
Bagi PGN sendiri, penetapan kuota ini akan membantu menekan biaya operasional, akibat peningkatan biaya perawatan jaringan yang meningkat jika tekanan gas tidak ditentukan.
"Pipa kan diatur untuk dapat menyalurkan gas dalam kapasitas tertentu. Kalau tidak sesuai spesifikasinya pipa gas akan terkikis. Ini akan menimbulkan kerugian pada kita,"Ungkapnya.
Terkait banyaknya penolakan atas kebijakan ini, khususnya dari pelaku industri. Namun PGN mengaku langkah ini tetap harus diambil. Dan Pelaku usaha diminta maklum.
"Logikanya begini, kita umpamakan gas dengan kue. Misalnya satu kue kita sediakan, nah bila tidak kita perhatikan, maka akan ada yang mengambil lebih banyak dan akhirnya yang di bawah tidak dapat. Kan kasihan kalau seperti itu," tegasnya.