Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kurangi Batu Bara, Integrasi Infrastruktur Gas Bumi di RI Percepat Transisi Energi

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Sabtu, 20 Desember 2025 |11:13 WIB
Kurangi Batu Bara, Integrasi Infrastruktur Gas Bumi di RI Percepat Transisi Energi
Kurangi Batu Bara, Integrasi Infrastruktur Gas Bumi di RI Percepat Transisi Energi (Foto: Dokumentasi PGN)
A
A
A

JAKARTA - Di tengah dinamika global dan tantangan pengelolaan energi, Indonesia  memperkuat ketahanan energi nasional sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita.

Hal ini dengan meningkatkan efisiensi rantai pasok melalui integrasi infrastruktur gas bumi, guna mengoptimalkan pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, perjalanan menuju energi terbarukan memerlukan upaya yang konsisten, termasuk pengurangan ketergantungan terhadap batu bara dan peningkatan pemanfaatan gas bumi.

“Penurunan konsumsi batu bara mendorong meningkatnya ketergantungan terhadap gas bumi sebagai energi perantara. Hal ini menjadikan gas bumi primadona, baik untuk pembangkit listrik, sektor industri, maupun sebagai bahan baku,” ujar Laode dalam Indonesia Energy Outlook 2026 seperti dikutip, Jakarta, Sabtu (21/12/2025).

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Hery Murahmanta menjelaskan bahwa PGN menjalankan strategi transisi energi melalui tiga pilar utama G-A-S (Grow, Adapt, Step-Out).

Pilar Grow difokuskan pada penguatan infrastruktur gas bumi, meliputi jaringan transmisi dan distribusi, fasilitas regasifikasi, serta pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas).

Pilar Adapt diarahkan pada pengembangan bisnis LNG trading/bunkering dan infrastruktur upstream LNG domestik guna memberikan total solutions energy services.

Sementara itu, pilar Step Out merupakan upaya hilirisasi gas bumi ke petrochecimal maupun green energy melalui biomethane dan bisnis transportasi carbon.

PGN saat ini mengelola 95% infrastruktur hilir gas bumi nasional yang melayani kebutuhan energi di 17 provinsi dan 74 kabupaten/kota.

"Ke depan, kami berharap kehadiran PGN dapat semakin merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk merealisasikannya, diperlukan dukungan penuh dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan,” ujar Hery.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement