Penurunan IHSG Merupakan Koreksi Pullback
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan kemarin memang mencatat penurunan lebih dari satu persen. Meski demikian, penurunan yang terjadi pada IHSG merupakan koreksi sehat (pullback).
e-Trading Sekuritas dalam risetnya mengungkapkan, secara teknikal koreksi IHSG masih tertahan oleh support sideways-nya. "Sehingga koreksi yang terjadi adalah koreksi yang sehat," ungkap riset tersebut di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Secara statistik, MACD Histogram terlihat masih bergerak di area positif dengan stochastic fast yang sedikit menurun. "Namun dengan slope yang masih memberikan ruang bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikannya," jelas riset tersebut.
Oleh karena itu, e-Trading Sekuritas memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan bergerak mixed di kisaran 3.850-3.960.
Sementara Panin Sekuritas mengungkapkan IHSG bergerak melemah karena sentimen negatif terkait pernyataan Fed yang menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi ditengah menurunnya permintaan tenaga kerja. Investor terlihat agak kecewa merespon stimulus yang diberikan melalui operation twist tidak seagresif yang diharapkan pasar.
"Hari ini kami perkirakan IHSG masih akan dibayangi oleh sentimen negatif dari data manufaktur China yang melemah. Kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada kisaran support-resistance 3.840-3.915," jelas rise tersebut.
Sedangkan Reliance Securities menjelaskan, indeks saham di Asia sebagian besar ditutup turun karena investor kecewa terhadap jalan yang diambil the Fed untuk berusaha menggairahkan kembali pemulihan ekonomi AS dan setelah data memperlihatkan pelemahan lebih lanjut pada aktifitas sektor manufaktur di China.
Menambah rasa khawatir investor, adalah munculnya tanda-tanda bahaya dalam sistem finansial. Hasol stress test independen terhadap sektor perbankan Spanyol memperlihatkan kebutuhan modal yang dibutuhkan untuk menghadapi skenario terburuk bisa mencapai 62 miliar Euro.
"IHSG hari ini kami perkirakan masih akan cenderung bergerak turun dan berfluktuasi dalam kisaran perdagangan 3.879–4.002," ungkap riset tersebut.
(Martin Bagya Kertiyasa)
