Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Pinjaman ke IMF Bisa dari Cadangan Devisa"

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Selasa, 03 Juli 2012 |09:42 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Rencana pemerintah untuk memberikan pinjaman mencapai USD1 miliar kepada Interntional Monetery Fund (IMF) dinilai sebagai diversifikasi aset yang dimiliki oleh pemerintah. Pinjaman tersebut juga dimungkinkan tanpa dana dari APBN.

"Pinjamannya bisa diambil dari cadangan devisa kita. Karena cadangan devisa kita butuh alokasi portofolio yang likuidasinya tinggi," ungkap Pengamat Ekonomi Destry Damayanti kepada Okezone di Jakarta, Selasa (3/7/2012).

Destry melanjutkan, nantinya pinjaman yang diberikan kepada IMF tersebut bisa dilakukan dengan membeli bond yang diterbitkan oleh IMF. Sehingga, uang yang kita pinjamkan tersebut tidak akan hilang namun dialokasikan kepada sebuah protofolio.

"Selama ini kan cadangan devisa kita dialokasikan pada bond, ada emas dan cash juga. Nah IMF ini mungkin nanti akan menerbitkan USD Bond dan itu merupakan portofolio yaang bisa dikatakan safe heaven. Jadi menurut saya sih aman,"paparnya.

Menurutnya, meskipun IMF pertama kali menerbitkan obligasi, sehingga likuidasinya kurang tinggi, namun hal tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik untuk mendiversifikasikan portofolio aset yang dimiliki oleh pemerintah.

"Sebaiknya pinjaman kepada IMF tersebut jangan diambil dari APBN, karena APBN ini kan sumber pengeluaran negara, bukan investasi. Jadi lebih baik dari cadangan devisa saja," tukas.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement