JAKARTA - Pemerintah menyebut Republik Ceko siap menjajaki kerja sama investasi di Indonesia.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan para investor asal Ceko tertarik untuk berinvestasi di sejumlah sektor seperti permesinan, militer, dan farmasi. 17 pelaku usaha itu bergerak di sektor alat-alat mesin, kristal, perbankan, militer, farmasi, dan lembaga keuangan.
"Mereka menyatakan kesiapannya untuk membangun pabrik di Indonesia," kata Hidayat, dalam acara Indonesia-Czech Business Seminar, di Jakarta, Senin (9/7/2012).
Indonesia, lanjut Hidayat, membutuhkan investasi di sektor permesinan dan barang modal (capital goods). Ceko juga menawarkan kerjasama capital goods untuk pabrik gula dan tekstil.
Hidayat menuturkan, setelah menghadiri seminar tersebut, pihaknya menemani Presiden SBY bertemu dengan Presiden Ceko dalam pertemuan bilateral. Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus menambahkan, para investor Ceko memang berminat untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kami tidak mau sebatas kerja sama saja, melainkan business to business," tambah dia.
Lebih lanjut Hidayat mengatakan, di sektor pertahanan, pengusaha Ceko tertarik untuk berinvestasi dengan memproduksi radar. Namun, kata dia, keputusan itu ada di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Tapi Kemenhan punya policy tidak impor, tapi membuat industrinya di Indonesia. Dia boleh join dengan salah satu BUMN yang ditunjuk," ucapnya.
Terkait neraca perdagangan, Hidayat mengatakan, Ceko sejak dulu sudah mengimpor sejumlah produk, salah satunya di sektor automotif. Dia berharap, dengan adanya kerja sama tersebut, Ceko bisa memacu investasinya dan ekspor Indonesia.
Indonesia, lanjutnya, harus melakukan diversifikasi tujuan ekspor untuk memperbaiki kinerja ekspor karena perlambatan ekonomi di wilayah Eropa. (gna)
(Rani Hardjanti)