Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Utang ke IMF Lebih Baik untuk Atasi Kemiskinan

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Senin, 09 Juli 2012 |17:58 WIB
Utang ke IMF Lebih Baik untuk Atasi Kemiskinan
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Rencana pemerintah memberikan bantuan kepada IMF sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 9,4 triliun menuai banyak kritik dari berbagai kalangan. Hal tersebut, lantaran utang pemerintah per Maret 2012 sudah mencapai USD 202,55 miliar.

Peneliti Megawati Institute, Muhammad Islam, pengalaman buruk terhadap IMF membuat rencana pemerintah terlihat keliru. Berdasarkan pengalaman dalam memberikan pinjaman, IMF selalu memberikan persyaratan yang cenderung memperlemah kedaulatan negara yang menerima pinjaman darinya.

Selain itu, pemberian pinjaman yang rencananya berasal dari devisa negara tidak tepata di tengah banyaknya masalah yang sedang dihadapi. "Banyak persoalan di dalam negeri yang terkendala masalah dana yang hingga saat ini masih belum diselesaikan oleh pemerintah, seperti masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan masalah lainnya yang masih menghantui Indonesia,” ungkap dia dalam keterngan tertulisnya, Senin (9/7/2012). 

Menurutnya, pemerintah tidak perlu merasa bersalah sehingga harus memberikan bantuan sebesar itu. Menurut dia, paradigma keadilan ekonomi sebaiknya diberikan pemerintah sebagai solusi dari krisis finansial global.

"Bukan berupa bantuan yang mengindikasikan bahwa pemerintah kita ikut membenarkan sistem kapitalisme dunia yang tidak sejalan dengan paham ekonomi yang kita anut,” tutur dia.

Menurutnya, saat ini Indonesia harus siap dalam menghadapi krisis yang belum berakhir. Menurutnya, pada  2013 akan menjadi tahun yang berat bagi Indonesia.

“Kalaupun pemerintah atau bank Indonesia memiliki kelebihan dana dari cadangan devisa, maka akan jauh lebih bijaksana jika hal itu digunakan untuk membeli obligasi dalam negeri sehingga dapat digunakan untuk membiayai pembangunan nasional serta imbal hasil obligasi yang lebih tinggi,” tukasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement