MEDAN – Belum membaiknya perekonomian Amerika serta penanganan krisis eropa yang terbilang lambat, telah memberikan pengaruh signifikan terhadap menurunnya pasar ekspor di kedua benua tersebut, khususnya untuk produk-produk Indonesia. Pasar Asia yang dulunya hanya menjadi pasar sekunder pun kini menjadi pangsa pasar utama produk-produk lokal.
Kondisi itu tergambar dalam data Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sumatera Utara yang mencatat terus terjadinya peningkatan realisasi ekspor ke pasar Asia, khususnya India . Hingga akhir Juni 2012 lalu, realisasi ekspor ke India telah mencapai USD479,130 juta. Padahal di periode yang sama tahun lalu hanya sekira USD469,541 juta.
“Ekspor kita ke Pasar Asia memang palig besar saat ini. Khususnya untuk produk Crude Palm Oil (CPO). Sekarang saja dari CPO devisa Sumut sudah sekitar USD 1,651 miliar. Dimana India menjadi satu diantara pengimpor CPO kita yang terbesar selain Cina. Bahkan itu untuk skala nasional. Kedua negara itu saling berebut membeli CPO kita. Kalau India bukan hanya CPO, tapi juga rempah-rempah, khususnya pinang. India kan terkenal dengan konsumsi rempahnya yang tinggi.” ungkap Sekretaris GPEI Sumatera Utara Sofyang Subang kepada Okezone, Sabtu (28/7/2012).
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Pasar Asia juga diakui menjadi pangsa pasar terbesar produk ekspor Sumatera Utara.
Kepala BPS Sumut Suharno mengatakan, bahwa trend realisasi ekspor ke pasar Asia mengalami peningkatan secara periodik. Meski Amerika Serikat masih bercokol sebagai salah satu pengimpor terbesar, namun nominalnya jika dibandingkan dengan pasar Asia masih relatif lebih kecil.
“Memang sudah terjadi pergeseran pasar ekspor untuk produk Sumut. Kalau dulu ke Eropa dan Amerika, kini ke sesama negara ASEAN maupun ke sesama negara Asia . Hingga Mei, nilai ekspor Sumut terbesar adalah ke Jepang, dengan nilai USD497,688 juta. Disusul India dengan USD479,130 juta, China USD370,586 juta dan Amerika Serikat (AS) USD365,343 juta," ungkap Suharno. (git)
(Rani Hardjanti)