Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jual Pertamax, Pertamina Siapkan 2.107 Unit SPBU

Pebrianto Eko Wicaksono , Jurnalis-Selasa, 31 Juli 2012 |18:49 WIB
Jual Pertamax, Pertamina Siapkan 2.107 Unit SPBU
Ilustrasi. (Foto: Heru Haryono/okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku telah menyiapkan 2.107 unit SPBU yang melayani penjualan pertamax. Ini dilakukan dalam pembatasan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas pemerintah, BUMN, dan BUMD di Jawa dan Bali pada 1 Agustus 2012.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan hingga periode Juni 2012, jumlah SPBU Pertamina yang beroperasi di Jawa dan Bali mencapai 3.083 unit.

"Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.107 unit SPBU telah dapat melayani pembelian Pertamax, 697 unit SPBU potensi untuk dilakukan pengalihan fungsi tangki pendam dari Premium ke Pertamax, dan 279 unit SPBU memerlukan investasi baru," kata Karen dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (31/7/2012).
 
Karen menambahkan, hal tersebut merupakan bentuk kesiapan Pertamina untuk mendukung kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi sesuai dengan Permen ESDM No.12 tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak. Adapun, pengalihan fungsi tangki pendam tidak memerlukan waktu lama kecuali yang memerlukan investasi baru.

"Konsumsi Pertamax kami perkirakan akan terus meningkat seiring dengan penerapan kebijakan tersebut, apalagi melihat tren harga minyak yang stabil dan cenderung turun,” jelas Karen.

Karena diprediksikan penggunaan BBM non subsidi akan meningkat, Karen menjamin stok Pertamax dan Pertamax Plus sangat aman. Stok Pertamax dan Pertamax Plus rata-rata berada di level 67 hari.

"Stok Pertamax dan Pertamax Plus aman dan karena penerapan kebijakan pembatasan ini momentumnya bersamaan dengan mudik Lebaran, kami telah mengantisipasi pergerakan konsumen Pertamax selama masa mudik," tutup Karen.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement