JAKARTA - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) menilai petroleum fund (dana Migas) dapat dijadikan daya tarik investor untuk mengelola lapangan minyak dan gas (Migas) di Indonesia.
Deputi Pengendalian Operasi BP Migas Gde Pradnyana mengatakan, selama ini investor besar di bidang migas kurang bergairah untuk mengelola wilayah kerja (WK) tambang karena minimnya data lapangan migas yang dimiliki pemerintah.
"Petroleum fund selama ini kegiatan pemberian wilayah kerja blok yang ditawarkan dengan peminatnya masih sedikit karena datanya memang tidak lengkap," ujar Gde di Jakarta, Kamis (3/8/2012)
Menurut Gde, pemerintah sangat terbatas keuangannya untuk mencari data sehingga investor ragu karena data yang dimiliki membuat Wk migas tidak laku kemudian diambil oleh kontraktor yang kecil tetapi pada akhirnya tidak dikerjakan. Selain untuk mencari data, Petroleum fund juga bisa digunakan untuk melakukan survei.
"Data survei di sini, survei secara seismik saja. Meliputi survei geologi, menentukan potensi migas di sana, medan magnetnya. Tidak sampai pengeboran," tambah Gde.
Sedangkan mengenai pengelolaannya, dia menyebut dana tersebut nantinya dikelola pemerintah yang berasal dari pendapatan negara khusus migas.
"Nantinya dikelola pemerintah, dananya dari penerimaan negara khusus dari migas, sebagian kalau bisa lima persen, sekarang tidak ada alokasi anggaran secara khusus," tutup Gde. (gna)
(Widi Agustian)