Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Aceh Akan Ekspor Langsung Hasil Pertanian ke Malaysia

Salman Mardira , Jurnalis-Jum'at, 31 Agustus 2012 |15:04 WIB
Aceh Akan Ekspor Langsung Hasil Pertanian ke Malaysia
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

BANDA ACEH - Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf berjanji akan membuka jalur pemasaran langsung berbagai hasil pertanian provinsi itu ke Malaysia, untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Pemerintah Aceh bekerjasama dengan FAMA, persekutuan petani di Malaysia dan mereka berjanji siap menampung berbagai hasil pertanian dari Aceh dengan harga yang sangat memuaskan," katanya di Banda Aceh, Jumat (31/8/2012).

Lembaga pemasaran hasil pertanian di bawah Kementerian Pertanian Malaysia itu, sebut Muzakir, berjanji siap menampung kakao, padi, kedelai, kelapa, pisang, dan ubi dari Aceh.

"Harga yang akan dibeli oleh lembaga pemasaran tersebut lebih tinggi dan ini akan berdampak baik terhadap petani Aceh di masa mendatang," ujarnya.

Menurut Muzakir ekspor hasil pertanian tersebut akan dilakukan dengan kapal ferry melalui pelabuhan strategis yang ada di Aceh dalam waktu dekat ini.

Hal ini untuk memberikan nilai lebih kepada Aceh yang selama ini kurang diuntungkan, karena sering menggunakan pelabuhan di Sumatera Utara sebagai pintu keluar berbagai komoditas.

Muzakir menyebutkan Malaysia membutuhkan 7.000 ton ubi kayu yang sudah kering asal Aceh setiap bulan.

"Untuk memenuhi permintaan ini tentunya harus ada kerja keras dari petani. Petani jangan hanya tanam kakao saja, tapi coba juga tanam ubi," katanya.

Pemprov Aceh berjanji akan memprioritaskan pembangunan sektor pertanian dengan menambah alokasi anggaran untuk peningkatan produksi pertanian khususnya padi dan kedelai.

Seiring berakhirnya proyek pengembangan pertanian kakao Aceh yang dibiayai Multi Donor Fund (MDF) melalui ActionAid Australia (AAA) bekerjasama dengan Yayasan Keumang pada 30 Agustus 2012, Pemprov Aceh berjanji siap melanjutkan program pemberdayaan petani kakao.

AAA-Yayasan Keumang sejak 2010 konsen memberdayakan petani kakao di Aceh Timur, Aceh Utara dan Pidie dengan penerima manfaat diklaim mencapai 5.000 petani.

Direktur Yayasan Keumang Yusri Yusuf mengatakan, penerima manfaat sudah mampu meningkatkan produksi kakao.

"Saya bisa buktikan ada petani yang sebelumnya hanya mampu menghasilkan 600 kilogram (kg) kakao setahun, sekarang sudah mampu menghasilkan 1,8 ton per tahun," katanya.

Nazariah, petani kakao asal Tangse, Pidie mengatakan, pihaknya telah mendapat berbagai pelatihan dan modal usaha untuk meningkatkan produksi kakao dari AAA-Yayasan Keumang.
"Selama ini memang banyak manfaat yang kami terima. Tanaman coklat kami semakin banyak berbuah selama kami diikutkan dalam program ini, tapi masalah yang kami hadapi selama ini adalah hama babi, tupai dan monyet yang cukup meresahkan," ujarnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement