 
                JAKARTA - Pengelolaan defisit neraca berjalan (current account) dan pengelolaan risiko fiskal dengan baik sangat diperlukan untuk menangani krisis. Pasalnya, saat ini krisis ekonomi belum menunjukkan adanya perbaikan.
Menurut World Bank, keberlanjutan current account ini merupakan keberlanjutan dari pengelolaan risiko fiskal yang baik. Oleh karena itu, current account harus dilakukan untuk mengelola risiko fiskal yang sehat.
"Harus dilanjutkan kalau pemerintah ingin menghindari krisis apapun," tegas Ekonom Utama dan Penasehat Ekonomi Bank Dunia Ndiame Diop, pada seminar Indonesia Economic Quarterly, di Energy Tower, SCBD, Jakarta, Senin (15/10/2012).
Dia mengatakan, pelambatan ekonomi di beberapa Asia Tenggara secara langsung dan tidak langsung telah mempengaruhi Indonesia. Meski demikian, Indonesia masih mampu mencetak pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Namun, apakah pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sanggup bertahan. "Pertumbuhan akan kuat, tapi risiko akan tinggi dan ada risiko yang timbul akibat kebijakan ECB," katanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)