Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Investor Minati Investasi di Kulonprogo

Sodik Arrasyid , Jurnalis-Selasa, 16 Oktober 2012 |16:44 WIB
7 Investor Minati Investasi di Kulonprogo
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

KULONPROGO - Pembangunan megaproyek di Kabupaten Kulonprogo, menarik banyak investor lain untuk menanamkan modalnya di daerah ini. Dalam sebulan terakhir, tercatat tujuh calon investor yang serius menyatakan minat berinvestasi.

Kepala Kantor Penanaman Modal (KPM) Kulonprogo, Agung Kurniawan mengatakan, tujuh calon investor yang masuk tidak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri. Dari dalam negeri, investor umumnya berasal dari Jakarta sedangkan untuk luar negeri dari Amerika Serikat, RRC, serta Korea.

"Secara keseluruhan memang cukup banyak yang menyatakan minat untuk berinvestasi. tapi untuk sebuan terakhir, sedikit ada tujuh investor. Bidang usahanya bermacam-macam," kata Agung, Selasa (16/10/2012).

Agung mengatakan, investor lokal yang akan menanamkan modal di Kulonprogo antara lain di bidang cold storage freezer untuk menampung daging dari Rumah Potong Hewan (RPH) pengasih. Lalu investor bidang pertanian yang akan menyewa tanah kas Desa Sukoreno seluas 12 hektare (ha), serta investor yang akan mengembangkan kawasan dekat dermaga untuk wisata kuliner.

Investor lokal lainnya, adalah perusahaan yang akan berinvestasi di bidang pengapalan ekspor impor gandum. Saat ini, perusahaan tersebut menguasai 10 persen pasar tepung terigu nasional.

"Tapi, investasi masih terkendala kedalaman dermaga karena baru mencapai 4,5 meter. Padahal, untuk sandar kapal besar dibutuhkan kedalaman hingga 15 meter," tukas dia.

Dia menjelaskan, investor dari Korea akan menanamkan modal di bidang pengadaan air bersih. Air akan diambil dari Sungai Progo. Kemudian, investor Amerika Serikat yang akan membangun pembangkit listrik tenaga bayu (angin). Pembangkit yang diproyeksikan dapat melayani 160 ribu pelanggan rencananya dibangun di wilayah Galur.

"Jadi galur dipilih karena wilayah itu berdekatan dengan Samas dan Pandansimo di Bantul. Di mana perusahaan itu sudah membangun pembangkit di dua daerah tersebut. Jadi tinggal ngambung saja. Listriknya akan dijual melalui PLN. Kalau yang dari RRC investasinya di perushaan boneka," jelas dia.

Dia mengatakan, untuk mempermudah masuknya investor, masyarakat diharapkan tidak apriori dan tidak aji mumpung. Sehingga, pemilik lahan yang akan dijadikan lokasi perusahaan menjual tanahnya dengan harga yang cukup tinggi. "Kami berharap masyarakat menerima calon investor ini, dan tidak mempersulit investasi," harap dia.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement