JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah sampai 30 poin. Sektor yang memimpin pelemahan kali ini adalah sektor infrastruktur.
Dalam risetnya, Trimegah Securities menjelaskan, sentimen aksi taking profit masih berpotensi berlanjut meskipun laporan keuangan emiten di bursa cukup baik. Meski demkian, dia memperkirakan tekanan jual akan ditahan oleh minat beli yang membuat IHSG akan bergerak mendatar dengan kecenderungan positif.
IHSG, pada akhir sesi I perdagangan Kamis (1/11/2012) turun 30 poin atau 0,69 persen menjadi 4.320,29. LQ45 turun 5,62 poin atau 0,7 persen ke 745,5.
Sektor pendukung indeks saham serentak bergerak melemah. Sektor infrastruktur turun 11,7 poin atau 1,2 persen, sektor tambang turun 15,69 poin atau 0,8 persen dan sektor manufaktur turun 7,7 poin atau 0,7 persen.
Indeks Asia terpantau bergerak dua arah. Hang Seng naik 130,8 poin atau 0,6 persen menjadi 21.772,62, Nikkei naik 23,31 poin atau 0,26 persen ke 8.951,82 dan Straits Times turun 6,71 poin atau 0,22 persen ke 3.031,66.
Nilai transaksi tercatat Rp1,76 triliun dengan volume 1,85 juta lembar saham. Sebanyak 142 saham melemah, 85 saham menguat, dan 93 saham stagnan.
Saham-saham yang melemah (top gainers) antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.350 ke Rp47.800, PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp500 ke Rp6.350, dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun Rp300 ke Rp10.200.
Saham yang bergerak menguat (top gainers) antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp450 ke Rp41.100, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik Rp150 ke Rp21.550, dan PT Indomobil Sukses Makmur Tbk (IMAS) naik Rp100 ke Rp5.200.
(Widi Agustian)