 
                JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan energi fosil masih menjadi pemeran utama yang menyumbang 30 persen keuangan negara.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Evita Legowo mengatakan, sekira 25-30 persen APBN 2012 masih disumbang oleh minyak dan gas bumi kategori konvensional.
"Sampai saat ini, migas yang katanya sumber energi yang konvensional tetap masih merupakan tulang punggung penerimaan negara hampir 25-30 persen," kata Evita, di Hotel Bimasena, Jakarta, Senin (5/11/2012).
Namun, menurut Evita, saat ini produksi minyak bumi mengalami penurunan sehingga pihak Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas bumi (BP Migas) berusaha untuk mempertahankan penurunan rata-rata (decline rate) produksi yang hampir mencapai 12 persen. "Dengan segala upaya (penurunan) jadi tiga persen," ungkap Evita.
Evita menambahkan, dengan menggunakan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dapat mengambil 45 persen minyak bumi yang berada di sumur-sumur tua. Evita mengaku penggunaan teknologi EOR tersebut sangat mahal tetapi teknologi tersebut terbukti dapat meningkatkan produksi minyak nasional.
"Untuk kami EOR dengan primary dan secondary maksimal 45 persen bisa diambil yang di perut bumi. Syaratnya, biaya mahal untuk harga minyak bumi USD100 per barel masih mencakup keekonomiannya," tutup Evita. (gna)
(Rani Hardjanti)