Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sektor Agri Jeblok, IHSG Tersungkur 32 Poin

Sektor Agri Jeblok, IHSG Tersungkur 32 Poin
Ilustrasi. (Foto: Tangguh Putra/okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih parkir di jalur merah karena minimnya sentimen positif dalam negeri yang didukung juga sebelumnya sektor global yang melemah.

IHSG Rabu (28/11/2012) terpantau ambles 32,69 poin atau setara 0,8 persen ke posisi 4.304,82. Sementara indeks LQ45 turun 6,93 poin ke level 735,88, serta Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 8,54 poin ke level 595,57.

Adapun saham yang menguat hanya terpantau sebanyak 79 saham, 200 melemah, dan 89 saham stagnan. Nilai transaksi perdagangan tercatat sebesar Rp4,71 triliun dengan volume sebesar 3,89 miliar lembar saham.

Pelemahan IHSG kali ini terseret bursa Asia yang seluruhnya terpantau melemah, di mana sudah diprediksikan sebelumnya pasar Asia akan melemah jika dilihat dari index future Asia yang menurun. Sektor perkebunan menjadi penyokong terbesar pelemahan IHSG kali ini yang jeblok 50,42 poin, diikuti sektor pertambangan yang melemah 24,37, serta sektor manufaktur yang melemah 12 poin.

Pada penutupan perdagangan kali ini pun beberapa bursa Asia masih tercatat melemah, seperti Hang Seng ambles 135,05 poin, Nikkei 225 turun 114,95, Straits Times terkoreksi 3,59, serta Kospi Composite melemah 12,42 poin.

Saham-saham yang terpantau menguat di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp400 ke Rp26.200, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik Rp200 ke Rp6.000, dan PT Matahari Putera Prima Tbk (MPPA) naik Rp190 ke Rp1.290.

Sementara saham-saham yang melemah di antaranya yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp1.100 ke Rp17.500, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp950 ke Rp15.050, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp450 ke Rp18.550, dan PT Astra International Tbk (AALI) turun Rp400 ke Rp7.400.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement