JAKARTA - Pasar modal Indonesia dinilai masih sangat prospektif di tengah gonjang ganjing ekonomi global. Pasalnya, ekonomi Indonesia dinilai masih akan positif ke depannya.
“Fundamental ekonomi Indonesia tetap utuh. Permintaan domestik yang kuat, didorong oleh pengeluaran investasi dan konsumsi, terus mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Vice President Bussines Development PT OSK Nusadana Securities Indonesia, Berlian Juveny, Jumat (7/12/2012).
Dijelaskan, kelemahan di sektor eksternal tidak mungkin menjadi hambatan yang signifikan pada pertumbuhan, seperti yang terlihat pada PDB tahun 2012, di mana ekonomi tumbuh sebesar 6,4 persen (year on year) menjadi sehat meskipun ekspor neto yang lemah.
“Kami berharap ekonomi akan tumbuh sebesar masing-masing 6,1 persen dan 6,2 persen pada tahun 2012 dan 2013,” tutur Berlian.
Menurut dia, inflasi masih akan tetap berada di atas 4 persen pada tahun 2012 didukung pertumbuhan ekonomi yang sehat dan faktor struktural. Kelemahan rupiah, turun 5,5 persen ytd juga bisa menambah tekanan inflasi.
Dikemukakan, kendati dalam jangka dekat kekhawatiran inflasi telah mereda, ekspektasi harga enam bulan ke depan telah merayap lebih tinggi, menunjukkan bahwa tekanan inflasi akan dapat meningkat pada 2013.
“Kami memperkirakan inflasi rata-rata 4,5 persen pada tahun 2012 sebelum meningkat hingga 5,3 persen pada 2013,” tuntas Berlian.
(Widi Agustian)