Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kecelakaan Tak Surutkan Langkah Dahlan Kunjungi Petani Porong

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Minggu, 06 Januari 2013 |11:10 WIB
Kecelakaan Tak Surutkan Langkah Dahlan Kunjungi Petani Porong
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kecelakaan mobil listrik yang dialami Menteri BUMN Dahlan Iskan kemarin tak menyurutkan niat Dahlan untuk menyaksikan hasil tanaman Porang di KPH Nganjuk BKPH Tritik. HKunjungan Dahlan ini, dilakukan untuk mendukung industri Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM).  
Di Dampingi PKBL Kementerian BUMN, Agus Suherman, dan Direksi Perhutani, Sowarno, mantan Dirut PLN tersebut mampir di sebuah gubuk dekat lokasi tanaman Porang. Di sana dia, mengajak sekitar 30 petani untuk berdialog.
 
"Dahlan menanyakan satu persatu petani yang memiliki luasan lahan untuk menanam Porang. Dalam dialog ada petani yang menjawab memiliki 1 ha, 2 ha, 3 ha bahkan 5 Ha di lahan milik Perum Perhutani," kata Kabiro Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, Jakarta, Minggu (6/1/2013).
 
Petani sekitar mengaku, tanah tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Umbi Porang sendiri, sangat berguna untuk bahan industri dan makanan seperti lem terbaik, campuran kertas agar kuat dan lemas.
 
"Selain itu, Porong pengganti media tumbuh mikroba, pengganti solusa dalam film, isolator listrik, campuran dalam alat-alat pesawat terbang dan parasut, bahan obat, campuran makanan shirataki dan konyiku, penjernih air, pengikat formula tablet, pengental sirop, juga untuk kesehatan tubuh," paparnya.
 
Menurutnya, para petani menjelaskan harga jual tanaman tersebut bekisar antara Rp2.800 sampai Rp3.000 per kg dalam kondisi basah. "Rata-rata per Ha menghasilkan antara 10 ton sampai 15 ton. Jika kita ambil 10 ton saja, maka petani akan mendapatkan sekitar Rp30 juta per Ha setiap panen," kata dia.
 
Bagi Perum perhutani, adanya binaan Petani Porang sangat membantu keamanan hutan mereka. Karena petani tidak lagi mencuri kayu, namun memanfaatkan lahan tumpangsari milik Perhutani. Sehingga baik petani maupun perhutani saling membantu.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement