JAKARTA - Ekonom dari Institute Development Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai Indonesia masih kalah dengan negara-negara Asia lainnya terkait elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan.
"walaupun Indonesia pertumbuhan ekonominya nomor dua se Asia yang tumbuh 6,3 persen tetapi masih kalah dengan negara Malaysia, Pilipina dan Thailand dari sektor elastisitas pertumbuhan ekonomi negara terhadap kemiskinan," ujar Enny di Energy Tower, Jakarta, Kamis (21/2/2013).
Enny memberi contoh, bila ekonomi Indonesia naik satu persen dengan pendapatan per kapita USD 1,25 per hari, angka kemiskinan hanya berkurang 0,88 persen.
"Angka tersebut jauh sekali bila dibandingkan dengan Thailand, di sana satu persen ekonomi tumbuh dengan pendapatan per kapita USD 1,25 per hari bisa mengurangi 5,62 persen kemiskinan," jelasnya.
Enny menambahkan, negara China bila ekonominya tumbuh satu persen bisa menekan 0,92 persen kemiskinan. Lalu Malaysia bisa menekan kemiskinan 2,99 persen, Filipina 1,08 persen dan Vietnam 0,98 persen.
"Jadi pertumbuhan ekonomi negara seharusnya efektif untuk menekan bahkan mengurangi garis kemiskinan di negaranya," pungkasnya.