JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengakui perusahaan asal Italia Ente Nazionale Idocarburi (ENI) yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak gas bumi sangat berminat mengelola blok migas di Indonesia.
"Mereka ingin masuk di Indonesia lebih banyak lagi. Kalau ada lapangan yang mau dilepas, dia berani beli," ungkap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/4/2013).
Rudi menambahkan, mereka ini ingin mengeksplorasi sumur seperti yang berada di Blok Jangkrik, Muara Bakau Kalimantan Timur
"Dulu kan, kasusnya (Blok Jangkrik) oleh perusahaan lama habis kontrak di kembalikan baru diambil. Dia lakukan pengeboran lagi, kemudian dapat. Jadi, dia juga ingin melakukan hal yang sama, kalau ada lapangan yang dilepas dan menurut perusahaan lain tidak berhasil, mereka akan ambil," jelas Rudi.
Rudi mengungkapkan kedatangan pihak ENI ke Indonesia karena merasa senang dengan kondisi lapangan migas di Indonesia
"ENI sangat senang dengan kecepatan yang dilakukan oleh Indonesia. Mulai dari World Program and Budgeting (WP&B), POD hingga pengeboran. Bahkan mereka cepat sekali hanya dua tahun. Biasanya kan ada yang lima tahun baru bisa pengeboran," kata Rudi.
Kendati pihak ENI meminta Blok Migas di Indonesia, SKK Migas belum bisa mengusulkan blok mana yang akan dilelang untuk dijual."Saat ini kami belum tahu," pungkasnya