JAKARTA - Banyaknya investor asing yang berkunjung ke Indonesia akhir-akhir ini, menunjukkan bahwa banyak pihak memandang Indonesia memiliki potensi ekonomi yang baik dan menguntungkan dijadikan sebagai daerah investasi.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan pemerintah seharusnya merespon hal tersebut dengan kebijakan yang tepat terutama dengan kebijakan menyangkut Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Pemerintah harus merespons ini dengan kebijakan yang tepat, terutama menyangkut BBM. Kita berharap BBM kita tetap terjaga dengan baik," ungkap Muliaman di Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Rabu (15/5/13).
Dia mengatakan, banyak pihak membandingkan pasar modal Indonesia dengan Filipina, karena itu sebagai bagian dari ASEAN Indonesia perlu melirik negara lain untuk menarik investasi.
"Secara size pasar modal kita lebih besar tapi Filipina menarik beberapa tahun ini, maka kita sebagai ASEAN kita harus melirik kiri kanan agar menarik para investor," Tuturnya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa IHSG Indonesia terus meningkat mencapai 18,2 persen dan kapitalisasi saham tumbuh tinggi melebihi Rp4.200 triliun. "Ini tentu refleksi tersendiri bagi kita, ini menggambarkan banyak pihak masih optimistis dengan kita," jelas dia.
Lebih jauh dia mengatakan, pertumbuhan income masyarakat Indonesia juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yang ditandai dengan meningkatkan permintaan terhadap pelayanan keuangan termasuk asuransi dan investasi. "Ini juga pertanda potensi ekonomi Indonesia cukup baik," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)