Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Chatib Basri: Defisit Berpotensi Tembus 3% akibat BBM

Rezkiana Nisaputra , Jurnalis-Rabu, 22 Mei 2013 |11:59 WIB
Chatib Basri: Defisit Berpotensi Tembus 3% akibat BBM
Chatib Basri. (Foto: Setkab)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Chatib Basri menegaskan, defisit anggaran tahun ini berpotensi bisa melampaui angka 3 persen. Hal tersebut adalah dampak dari besarnya konsumsi energi, yakni pada bahan bakar minyak (BBM).

"Ini yang menjadi alasan utama bagi pemerintah untuk mengubah APBN 2013. Belanja pemerintah di 2013 meningkat, ini akibat dari subsidi energi. Bahkan, kecenderungannya BBM bersubsidi akan melampaui kuota 46,01 juta kiloliter (kl)," ujar Chatib dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (22/5/13).

Chatib menjelaskan, sejak sudah ditetapkannya APBN 2013, telah terjadi sejumlah perkembangan indikator makro ekonomi yang tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Dia beragumen, kondisi tersebut menjadi alasan lain bagi pemerintah untuk mengubah postur APBN.

"Indikator-indikator makroekonomi saat ini telah menjauh dari asumsi yang telah ditetapkan, maka ini perlu penyesuaian asumsi," tukasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, adanya ketidaksesuaian asumsi makro tersebut, juga dipengaruhi pada perkembangan ekonomi dunia yang lebih rendah dari perkiraan. "Maka akibatnya, permintaan pada barang melemah, berarti harganya itu turun. Maka, penerimaan pajak bisa menurun, belanja negara meningkat signifikan," imbuhnya.

Sementara itu Chatib menilai, fluktuasi nilai tukar rupiah yang cenderung melemah juga berimplikasi pada peningkatan belanja negara.

"Anggaran yang meningkat saat ini lebih besar dari GDP (gross domestic product) dan telah melebih 3 persen, maka akan melanggar undang-undang (UU No. 33/2004)," tutupnya.

Sebagai Informasi, pada hari ini Chatib Basri menjalani hari pertamanya sebagai Menteri Keuangan, di saat yang sama juga dia berkenalan dengan para Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR. Pertemuan Ini juga dilakukan dalam rangka pembahasan Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) 2013.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement