Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkeu Sebut Virus Korona Bisa Bikin Defisit APBN Sentuh 2,5%

Vania Halim , Jurnalis-Selasa, 10 Maret 2020 |10:36 WIB
Menkeu Sebut Virus Korona Bisa Bikin Defisit APBN Sentuh 2,5%
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak utamanya dari sisi migas maupun yang lain akan mengalami tekanan. Dari sisi komoditas harganya turun dan kegiatan ekonomi melemah, sebagai dampak dari Covid-19 yang seperti yang terlihat saat ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Targetkan Defisit Transaksi Berjalan Selesai dalam 3 Tahun

“Oleh karena itu nanti APBN di 2020 memang akan defisitnya meningkat. Saat ini kita mengindikasikan defisit itu ada di dalam kisaran antara 2,2% hingga 2,5%. Namun kita akan lihat nanti dari sisi penerimaan maupun dari sisi belanjanya,” imbuh Menkeu dilansir dari laman Setkab, Selasa (10/3/2020).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, pemerintah akan mencoba merumuskan kebijakan karena situasinya masih bergerak terus, yang disebut perumusan stimulus fiskal akan didesain sesuai dengan perkembangan yang ada. “Kemarin kan kita lihat, apabila ini satu shock dan kemudian dampaknya bagaimana mempengaruhi atau menolong dari sisi perusahaan-perusahaan baik itu hotel, restoran atau yang berasal dari industri manufaktur,” ujarnya.

sri mulyani

Menurut Menkeu, dengan melihat kondisi sekarang perkembangan akan berlanjut, maka akan dilihat lagi desain yang terbaik. Lebih lanjut, Menkeu sampaikan bahwa akan dilaksanakan koordinasi dengan Menko Perekonomian untuk melihat opsi-opsi dari stimulus yang tetap tetap dalam koridor sehingga membuat instrumen APBN bisa menjadi salah satu penolong perekonomian yang sedang dalam kondisi lemah.

“Itu yang sedang kita fokuskan. Dan sekaligus kita juga mulai membangun desain untuk tahun 2021,” imbuhnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement