JAKARTA - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Rp6.500 untuk premium dan Rp5.500 untuk solar tinggal menghitung hari.
Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) memperkirakan, tidak akan ada penimbunan BBM menjelang kenaikan harga BBM subsidi karena stok saat ini terjamin.
"Saat ini kita kan dalam penyaluran BBM ada tiga stok BBM, jadi diperkirakan tidak ada penimbunan ataupun penyelewangan," ungkap Ketua Umum Hiswana Migas kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Eri menjelaskan, stock BBM saat ini terdapat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) eksisting, stok delivery order (DO) dari pertamina dan stok pada saat perjalanan in transit menuju SPBU
"Jadi kita stok BBM itu untuk besok itu sudah dipesen siang tadi. Hari ini nebus untuk 2-3 hari kedepan. Pasalnya untuk DO di Pertamina cukup. Kemudian stok tangki BBM juga cukup lalu yang untuk in transit yang dikirim dari depo ke spbu juga ada," jelasnya.
Namun menurut Eri, kalau terjadi permintaan berlebih (rush), pihaknya tidak bisa memenuhi karena Pertamina juga sudah menentukan kuota.
"Tapi kalo ada rush, yaa enggak tau kan ada kuota juga pertamina dibatasi, SPBU hanya infrastruktur penyediaan dan pendistribusian bbm ke masyarakat, kan sifatnya statis, tidak bisa nimbun banyak-banyak karena enggak bisa tentu jumlahnya," pungkasnya. (wan)
(Widi Agustian)