JAKARTA - Sebelum adanya persyaratan oleh pihak PT PLN (Persero) untuk penggunaan produk dalam negeri bagi investor, Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengaku sangat kecewa dengan masih adanya komponen listrik yang diimpor dari luar negeri dalam instalasi kelistrikan.
"Kebijakan PLN bagi produk dalam negeri, sebelumnya saya dan direksi tergelitik kepada suatu kenyataan bahwa produk dalam negeri tidak sepenuhnya pada instalasi kelistrikan," ujar Nur di kantornya, Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Nur menjelaskan, tiap tahunnya PLN mengucurkan uang sebesar Rp50 triliun yang diperuntukkan investasi pembangunan fasilitas kelistrikan atau belanja, maka jika masih ada yang menggunakan produk luar negeri maka dana tersebut sebagian mengalir keluar dan hanya sebagian yang di dalam negeri.
"Kalau Rp50 triliun mengalir ke dalam negeri akan menciptakan multiplayer efek di dalam negeri," jelasnya.
Nur menceritakan, saat mendatangi fasilitas kelistrikan swasta (Independent Power Producer/IPP), Nur merasa kaget karena ternyata trafo yang digunakan dalam fasilitas listrik tersebut berasal dari China.
"Ini hal yang mengelitik, pasalnya kalau trafo dibeli dari dalam negeri maka akan besar efeknya, akan ada pabrik nasional yang akan buat trafo tersebut, tembaga walau ekspor tapi yang mengerjakan orang Indonesia yang punya anak istri," tukasnya.
(Widi Agustian)