Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Batu Bara RI Tumpuan Listrik di Korsel

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Selasa, 25 Juni 2013 |13:38 WIB
Batu Bara RI Tumpuan Listrik di Korsel
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Sucofindo (Persero) menyatakan saat ini Korea Selatan (Korsel) membutuhkan energi dari batu bara untuk pembangkit listrik. Pasalnya, konsumsi batubara untuk satu Pembangkit listrik membutuhkan 10.000 ton batubara per hari di Korsel.

Direktur Komersial III Sucofindo Sufrin Hannan mengatakan, penandatangan memorandum of understanding (MoU) dengan Korea Institute of Energy Research (KIER) mempunyai kontrak dengan 19-20 pembangkit listrik di Korsel.

"Mereka melihat Indonesia menjadi tumpuan untuk mendapatkan low rank coal untuk di upgrade, menjadi medium low rank hingga high low rank coal, untuk pembangkit listrik di sana menggunakan teknologi Coal Upgraded By Palm Oil (CUPO)," ungkap Sufrin di Gedung Sucofindo, Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Dia menambahkan, Korsel membutuhkan empat juta metrik ton per tahun untuk satu power plant. Karenanya, Korsel harus mengimpor 60 juta ton per tahun dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik di sana.

"Kebutuhan batu bara Korea sekitar 100 juta ton, impor dari Indonesia sebesar 40 persen dan 20 persennya itu low rank coal," jelas Sufrin.

Dia menambahkan, pembangun pabrik yang di akan dibangun dengan kapasitas 6 juta ton dianggap masih kecil. Hal ini lantaran kapasitas tersebut hanya mampu menutup 1/10 dari kebutuhan batu bara saja.

Sufrin menyebutkan, negara China saat ini mengambil 90 juta ton batu bara dari Indonesia dan untuk low rank sekitar 60-70 juta ton. "Untuk 6 juta batu bara yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi itu butuh sekitar 10 sampai 11 juta ton batu bara," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement