IBC Kumpulkan Pengusaha Bahas Ekonomi RI
JAKARTA - Intellectual Business Community (IBC) menggelar pertemuan dengan para pengusaha dalam negeri untuk mengedepankan upaya berbagi pengalaman dan pendapat. Dengan demikian, maka perusahaan-perusahaan Indonesia diharapkan dapat bersaing secara global dalam dunia bisnis.
Executive Director IBC Bayu Prawira Hie mengatakan, IBC merupakan wadah jaringan persahabatan pengusaha dan eksekutif terkuat di Indonesia. Adapun tujuan dibentuknya IBC, lebih menekankan pada upaya membangun persahabatan antara pengusaha dan eksekutif Indonesia.
"Dengan persahabatan ini, kami membangun intelektual pengusaha dengan cara intelektual baik secara logika maupun emosi. Agar, saling mendukung untuk kesuksesan bersama dan kemajuan Indonesia," kata Bayu saat acara IBC 7th Anniversary di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Bayu melanjutkan, IBC melakukan pertemuan-pertemuan dengan para pengusaha dan eksekutif dalam konteks berbagi pengalam, ilmu, dan pendapat, IBC banyak menggunakan artikel dari Harvard Business Review sebagai sumber pengetahuan manajemen modern yang bisa membawa perusahaan Indonesia ke arena global.
Tidak hanya melalui sumber-sumber artikel dari Harvard Business Review, Bayu mengatakan secara kontinu IBC menyebarkan ilmu kepemimpinan dan manajemen modern melalui talkshow yang mengundang para CEO hingga menteri.
"Talk show itu membahas topik-topik yang diperlukan masyarakat bisnis, mulai dari mendiskusikan penerapan ide-ide dari Harvard Business Review dalam konteks bisnis di Indonesia," tutupnya.
Dapat diketahui, IBC didirikan pada Juni tahun 2006 oleh Bayu Prawira, yang didukung oleh 9 orang Advisors atau penasihat. Saat ini IBC sedang merayakan hari jadi yang ke 7 dan memasuki tahun ke 8.
IBC mengundang tokoh-tokoh dari masyarakat selain dari anggota IBC, yaitu dari Presiden Executive Xlub, dari Komite Ekonomi Nasional, dari Kadin, dan dari Lemhannas RI, untuk berkumpul bersama merayakan hari jadi IBC, serta mengajak berbagai tokoh tersebut memberikan kontribusi kepada masa depan bangsa Indonesia secara intelektual.
(Martin Bagya Kertiyasa)
