PALEMBANG - Permasalahan transportasi publik dan konektivitas pengembangan antar wilayah harus diselesaikan dengan cara bahu membahu. Karenanya, keterlibatan Kementerian Lembaga (K/L) terkait sangat diperlukan.
"Sudah saatnya kemampuan dan kematangan yang dipunyai saat ini, bahu membahu dalam mendukung pembangunan bangsa. Ada beberapa hal kunci pembangunan mengenai transportasi publik," ungkap Deputi Bidang Infrastruktur & Pengembangan Wilayah Menko Perekonomian Luky Eko Wuryanto di Hotel Jayakarta, Palembang (27/6/2013).
Luky menjelaskan, peran transportasi publik sangat pentingnya dalam menjaga ekonomi Indonesia. Menurutnya, bila tidak ada transportasi publik, maka ekonomi Indonesia tidak akan mencapai 6 persen.
"Tentunya daya saing di level negara dan daerah, betapa penting, karena memang mempunyai dua faktor, yakni efisien dan faktor perusahaan itu bisa bersaing, serta tepat waktu dan harga," tuturnya.
"Begitu produksi sudah selesai, dan diangkut ke tempat lain. Ini pentingnya transportasi, biaya logistik itu yang lebih efisien," tambah dia.
Menurut dia, transportasi publik juga sangat berpengaruh pada logistik, yang memilik banyak komponen lain tidak hanya barang tetapi juga orang. Dia mengatakan, transportasi publik bisa saja digabungkan dengan energi.
"Energi yang dihasilkan di Pulau Sumatera, di Pulau Bali bisa dipakai. Apalagi kita bicara membangun transportasi publik harusnya memberikan pelayanan yang baik," katanya.
Luky Eko melanjutkan, saat ini penduduk Indonesia masih terus berkembang, dan semakin makmur pastinya membutuhkan transportasi publik yang melayani dengan maksimal.
"Nah inilah golongan yang menyebar, membutuhkan pelayanan, kebutuhan ekonomi. Bahkan lebih cepat adanya kebijakan untuk aktivitas menggunakan tanah di luar Pulau Jawa. Karena dari keseimbangan air sudah negatif," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)