Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BLSM Tak Naikan Daya Beli Masyarakat

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Jum'at, 28 Juni 2013 |10:06 WIB
BLSM Tak Naikan Daya Beli Masyarakat
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

DEPOK - Aliansi Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang merupakan gabungan Pandu Budaya UI, Brigade UI, Pasukan Aksi Propaganda UI, dan Front Aksi Mahasiswa (FAM) UI, mendesak evaluasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berjalan.

Mereka menilai upaya pemerintah untuk menaikan harga BBM tahun ini akhirnya menemui kata berhasil, dengan disepakatinya kebijakan tersebut oleh DPR.

Humas FAM UI Anissa Noviandhini mengatakan kebijakan itu dilakukan dengan dalih menyelamatkan APBN. Padahal kebijakan tersebut dengan jelas dan nyata ditolak masyarakat Indonesia terbukti dengan hasil survei LSI 79,21 persen masyarakat Indonesia menolak kenaikan harga BBM.

"Penolakan itu bukan tanpa alasan, kenaikan harga BBM justru menyebabkan inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa, terutama pangan. Rakyat miskin daya belinya terancam," kata dia dalam rilis kepada Okezone, Jumat (28/06/2013).

"Apalagi kenaikan harga terjadi menjelang bulan Ramadhan dan lebaran, sehingga inflasi tak terkendali. Rakyat miskin akan semakin sulit hidupnya," tambahnya.

Menurutnya, dampak negatif mulai dirasakan rakyat dari naiknya harga kebutuhan primer. Ongkos angkot, pangan atau sembako, dan harga gas elpiji mulai merambat naik.

"BLSM justru bikin sumber keributan warga. BLSM juga tak menjamin daya beli masyarakat tetap bertahan sesuai kebutuhan dasarnya. Hal ini jelas membuktikan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono gagal mensejahterakan rakyatnya," kata dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement