MEDAN - Kantor Pos Besar Medan, hari ini, Senin (2/9/2013) kembali menyalurkan Dana Kompensasi Kenaikam BBM Bersubsidi (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat/BLSM) tahap kedua.
Di tahap kedua ini, sekitar 73 ribu Rumah Tangga Sasaran akan menerima BLSM dengan besaran Rp.300 ribu, yang merupakan dana kompensasi selama dua bulan.
Kepala Kantor Pos Besae Medan, Mukhlis kepada sejumlah awak media mengatakan, pihaknya akan menyalurkan 73 ribu BLSM itu, melalui 4 kantor Pos di jajaran Kantor Pos Besar Medan. Ditargetkan, penyaluran BLSM dapat diselesaikan kurang dari 2 bulan.
"Totalnya 73 ribu penerima untuk Medan. Kita akan salurkan melalui Kantor Pos Besar Medan untuk penerima BLSM yang berdomisili di Kecamatan Medan Perjuangan. Sementara ke 3 kantor pos lainnya akan disalurkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah sekitar kantor pos masing-masing. Diharapkan, selama 1 bulan ini, penyaluran BLSM di Medan akan selesai bagi 71 ribu lebih penerima BLSM," sebutnya.
Mukhlis juga mengatakan, guna mempercepat penyaluran BLSM, masyarakat diharapkan dapat menyiapkan seluruh dokumen yang dibutuhkan, untuk pencairan BLSM
"Syaratnya kan enggak banyak, hanya KPS sebagai bukti penerima manfaat BLSM, lalu, KTP dan kartu keluarga. Tapi itu pun sering enggak lengkap. Khususnya Kartu Keluarga. Dan itu menghambat proses,"jelasnya.
Sementara itu, Raudah (45), warga Jalan Permai Kecamatan Medan Perjuangan, yang merupakan satu di antara sekian banyak penerima BLSM mengaku, senang dapat kembali menerima BLSM. Namun ia berharap, penyaluran BLSM dapat diperluas hingga dan tidak hanya di Kantor Pos tertentu. Ia juga masih menyayangkan, adanya warga mampu, yang menerima BLSM.
"Senang lah. Masa dapat duit enggak senang. Apalagi kita kan hitungannya susah. Tapi kalau bisa diperbaiki, jangan terpusat seperti ini lah. Pertama jauh, kita harus keluarkan ongkos. Kan kantor pos di setiap kecamatan ada, kenapa enggak disitu aja. Lagian kalau dipusatkan begini, kelihatan lah yang layak menerima atau enggak. Karena masih ada yang punya kereta (motor) bagus, tapi masih dapat BLSM," tukasnya.
Okezone juga sempat mewawancarai salah seorang warga penerima BLSM yang terbilang cukup mampu. Menurutnya, ia tetap mengambil dana BLSM, karena terdaftar sebagai penerima manfaat. Perempuan paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang air minum isi ulang itu pun ikhlas jika seandainya pemerintah menghapuskan namanya dari daftar penerima manfaat BLSM.
"Namanya terdaftar, ya diambil lah. Daripada disimpan sama orang kantor Pos. Kan enak-enakin mereka. Kalau di hapus ya terserah. Saya terima-terima aja kok," jelas perempuan yang tak ingin namanya disebutkan itu. (wan)
(Widi Agustian)