JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mensinyalir dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pekan lalu membuat harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di pasaran ikut tergerek naik. Padahal, Pertamina tidak pernah menerapkan kenaikan harga elpiji 3 kg.
"Saya sinyalir gas elpiji 3 kg naik setelah BBM naik, itu agen-agen dan pangkalan menaikan harga," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Selasa (2/8/2013).
Hanung mengakui, walaupun sebenarnya ada kenaikan harga riil dari ongkos kirim akibat kenaikan harga BBM subsidi, tetapi tidak ada aturan tertulis untuk dapat menyesuaikan harga penjualan elpiji.
"Artinya itu diatur dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Itu pasti naik karena ongkos kirim kan naik, dolar Amerika Serikat (AS) sekarang lagi naik," jelas Hanung.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengimbau kepada masyarakat agar membeli gas elpiji 3 kg maupun 12 kg di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) agar mendapatkan harga yang tidak terlalu tinggi. Pertamina akan memberi skorsing bagi agen yang menaikkan harga gas di atas batas kewajaran.
(Martin Bagya Kertiyasa)