Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia-China Galakkan Industri Obat Tradisional di Forum APEC

Wahyudi Aulia Siregar , Jurnalis-Selasa, 02 Juli 2013 |19:01 WIB
Indonesia-China Galakkan Industri Obat Tradisional di Forum APEC
ilustrasi: (foto: Okezone)
A
A
A

MEDAN - Pemerintah Indonesia dan China mengaku siap mendukung satu sama lain, dalam rangka memuluskan promosi investasi di sektor industri berbasis obat tradisional, kepada 21 member anggota APEC.

Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan, Agus Purwadianto, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, usai membuka Kelompok Kerja bidang Kesehatan (WGH) Pertemuan Pejabat Tinggi Ketiga (SOM-III) APEC 2013, di Medan, Selasa (2/7/2013)

"China tengah berupaya mendapatkan dukungan APEC atas produk herbal mereka. Seperti produk disinfektan herbal, yang sebetulnya kita juga punya. Nah kita, sedang melanjutkan sertifikasi obat herbal dan jamu, dan membutuhkan dukungan investasi dari member ekonomi APEC. Jadi enggak ada salahnya kita saling mendukung," jelasnya.

Agus menegaskan, dengan bersama-sama China, Indonesia akan lebih mudah dalam membangun persepsi dari member ekonomi APEC, untuk dapat memahami industrialisasi obat herbal. Pasalnya China selama ini sudah berhasil meletakkan fondasi industri obat herbalnya sejajar dengan obat-obatan modern.

"Untuk skema pada dasarnya sama. Dengan kita mendukung mereka, kita dengan sendirinya terbantu. Perwujudannya nanti saat penyusunan skema APEC, kalau mereka bisa menerima usulan kita, kita akan mendukung produk herbal mereka," tegasnya.

Indonesia sendiri kini memiliki ribuan produk herbal. Namun belum diproduksi secara masif, akibat sejumlah kendala. Baik pendanaan, maupun teknologi pengolahan. Begitupun Indonesia kini telah mendapat pengakuan terhadap sekitar 600 komoditi herbalnya. Dan sekitar 38 sudah diproduksi secara massal. (wan)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement