Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi Sumut Berpotensi Masuk ke Middle Income Trap

Wahyudi Aulia Siregar , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2013 |19:48 WIB
Ekonomi Sumut Berpotensi Masuk ke <i>Middle Income Trap</i>
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

MEDAN - Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) memang masih tumbuh meskipun lebih lambat dari tahun lalu. Namun Perlambatan ini jelas memberikan gambaran buruknya ekspektasi pertumbuhan ekonomi Sumut kedepan yang memang bergantung dari pertumbuhan ekspornya.

Sejauh ini pertumbuhan ekonomi banyak ditopang oleh konsumsi masyarakat yang tinggi. Seiring dengan pertumbuhan jumlah kelas menengah yang cukup pesat. Namun, sayangnya pertumbuhan tersebut harus ditahan dengan kenaikan harga BBM dan melemahnya kinerja ekspor.

Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Bendjamin mengatakan, secara historis pertumbuhan PDRB Sumut berkorelasi positif terhadap permintaan dan harga komoditas asal Sumatera Utara, di pasaran dunia. Dan saat ini, PDRB terus melemah seiring dengan memburuknya sejumlah kondisi perekonomian negara tujuan ekspor serta tren penurunan harga komoditas dunia.

“Perlambatan ekonomi juga terjadi ditengah tingginya harga kebutuhan hidup yang berpotensi menggerus daya beli masyarakat. Dengan demikian perlu untuk diwaspadai bahwa konsumsi masyarakat menengah ke atas berpeluang stagnan. Meski demikian kita tidak akan melihatnya dalam waktu dekat, karena konsumsi masyarakat tetap akan naik di bulan ramdahan nanti,” jelasnya kepada Okezone, Kamis (4/7/2013).

Gunawan menambahkan, kondisi pelemahan ini akan berlangsung panjang, akan semakin parah hingga menjelang akhir tahun 2013 ini. Untuk itu pemerintah perlu untuk terus menggenjot investasi ke dalam negeri.

“Sejauh ini investasi di kawasan industri sei mangke telah memasuki babak baru dimana terdapat tiga perusahaan yang telah membenamkan investasinya. Namun itu tidaklah cukup untuk memompa pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2012 silam. Selain itu bila nantinya pertumbuhan ekonomi dunia terus mengalami perlambatan, maka potensi jebakan “middle income trap “ akan semakin terlihat. Akan tetapi saya melihat ada tanda-tanda perbaikan ekonomi di negara luar, sehingga di tahun 2014, ekonomi berpotensi bangkit,” tukasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement