JAKARTA - Pemerintah telah memberikan izin kepada Perum Bulog untuk melakukan impor daging sapi sebanyak 3.000 ton. Pada tahap pertama, Bulog akan mendatangkan 1000 ton daging beku dari Australia.
Kepala divisi Perdagangan Bulog Bubun Subroto mengatakan, pihaknya telah mencadangkan dana sebesar Rp200 miliar untuk mengimpor daging sapi sebesar 3.000 ton tersebut.
“Dana Bulog kita cadangkan Rp200 miliar untuk impor 3.000 ton ini,” ujar Bubun di Kantor Hipmi Gedung Palma One, Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Dia mengatakan dana tersebut diperoleh dari melalui kredit dari bank pemerintah. Pengiriman daging tahap pertama sebesar 1.000 ton, kata dia, akan segera dilakukan dan diperkirakan akan sampai pada minggu pertama bulan puasa dan diperkirakan akan terjual habis sampai Lebaran.
Dia menambahkan, jenis daging yang akan didatangkan tersebut adalah dalam bentuk daging beku agar dapat langsung dipasarkan ke masyarakat.
“Diharapkan daging beku karena menghadapi Lebaran langsung bisa jual ke pasar karena Karkas itu kan butuh lagi pemotongan yang lebih kecil, dan keputusan bersama dengan pemerintah kira diizinkan mendatangkan daging beku,” tuturnya.
Dia mengatakan, dalam mekanisme distribusi daging, pihaknya akan berkerjasama dengan distributor karena Bulog belum memiliki sarana yang lengkap sehingga masih harus membutuhkan sarana yang dimiliki para distributor daging yang ada.
“Mekanismenya kita tentunya melalui distributor karena dari segi sarana kita tidak punya mobil pendingin. Kita manfaatkan sarana yang dimiliki distributor,” katanya.
Selain itu, dia mengatakan Bulog belum memiliki jaringan pasar sehingga masih harus berkolaborasi dengan distributor yang notabene sudah memiliki jaringan pasar yang luas sebelumnya.
“Kedua distributor punya jaringan pasar, kita kan belum punya. Selain itu juga kita punya nanti Bulog note yang akan apabila distributor tidak mampu mengendalikan pasar maka Bulog lah yang bergerak memasarkan langsung,” jelasnya.
(Widi Agustian)