Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

TKI Migas Diharapkan "Pulang Kampung"

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 05 Juli 2013 |14:30 WIB
TKI Migas Diharapkan
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan akan berusaha mengembalikan pekerja di sektor minyak dan gas bumi (migas) yang bekerja di perusahaan asing di luar negeri.

Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan saat ini jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di sektor industri migas luar negeri mencapai 100 ribuan orang.

"Saat ini pekerja migas yang menjadi TKI (kerja di luar) bertambah menjadi sekitar 27.000 pegawai, ini hanya pegawai, ada juga di uar pegawai seperti kontraktor, bisa ratusan ribu TKI industri migas yang bekerja di luar negeri," ungkap Rudi saat silahtuhrami bersama media di kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

"Dan kami akan mengembalikan pekerja migas yang di luar negeri. Walaupun gaji di luar negeri lebih tinggi dibanding Indonesia," sambungnya.

Menurut Rudi, ini adalah cara terbaik untuk bisa mengoperasikan rig untuk eksplorasi migas. Pasalnya pekerja yang bekerja di luar negeri para pekerja yang terbaik.

"Yang jadi masalah resources kita pegawai kerja di luar negeri seperti di Qatar, Malaysia, Norwegia. Untuk kita nambah rig pun percuma tapi enggak ada yang bisa kelola. SDM kita yang terbaik pada keluar negeri," ucap Rudi.

Rudi menambahkan, memang susah kalau sudah bekerja di luar negeri dengan digaji oleh dolar. "Ini pun sekarang dolar AS makin naik juga. Tapi saya yakin bisa ngebalikin SDM-nya. Ada sudah beberapa yang saya yakini, akhirnya pulang juga walaupun gajinya rupiah," kata Rudi.

Selain menarik pekerja domestik yang bekerja diluar negeri, Rudi menyatakan akan menyelesaikan masalah SDM ini, akan membangun National Capacity Builiding (NCB).

"Masalah SDM ini penting, nanti rencananya akan dirikan NCB, dibiayai oleh SKK Migas untuk bisa bekerja di sektor migas tanah air, bisa di SKK Migas maupun di KKKS. NCB ini lagi didalami dan ada pembelajaran untuk SDM sekitar 200 orang," tukasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement