JAKARTA - Proses negosiasi ulang antara pemerintah Indonesia dengan PT Freeport Indonesia terkait kontrak karya masih terus berjalan, dan belum memperoleh titik temu.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, proses negosiasi ulang antara pemerintah Indonesia dengan Freeport tersebut berlangsung alot, namun menurutnya itu hal yang wajar dalam sebuah negosiasi.
“Namanya juga negosiasi tidak usah dibuka semua dong. Kita menginginkan begini ya Freeport di sana,” kata Hatta di Gedung DPR, Jakarta.
Hatta mengatakan, poin penting yang belum mendapat titik temu adalah menyangkut besaran royalti dan divestasi saham Freeport. Katanya, pemerintah ingin sebagian saham Freeport untuk mendorong perusahan tersebut lebih transparan. Hatta menjelaskan Freeport sudah memiliki rencana dilakukan pembangunan smelter di Papua dan sudah mengundang investor.
“Rozik (Presiden Direktur PT Freport Indonesia) tadi menghendaki agar smelter dibangun di Papua dan sekarang semua sedang berproses sedang berjalan.” Katanya.
Hatta megatakan proses negosiasi dipastikan akan selesai pada 2014.
“Tahun 2014, ini bagi mereka yang tidak sama sekali membangun smelter maka dia berhenti, yang sudah akan membangun ada progress, apalagi yang sudah punya smelter Freeport kan sudah punya maka UU membenarkan dia terus berjalan samapi proses berjalan," tuturnya.
(Widi Agustian)