Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kerugian Negara Terus Terjadi, Krisis BBM di Sumsel Membayangi

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Minggu, 28 Juli 2013 |20:00 WIB
Kerugian Negara Terus Terjadi, Krisis BBM di Sumsel Membayangi
ilustrasi foto : okezone
A
A
A

JAKARTA - Sabotase aset negara berupa pencurian minyak mentah milik PT Pertamina EP di jalur pipa Tempino Plaju Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus terjadi. Sabotase aset negara tersebut dicuri dengan cara melubangi pipa dan menampung atau menyalurkannya pada tempat penampungan tertentu, padahal jalur pengiriman minyak ini sudah dilakukan melalui pipa baru yang berdiameter 8 inch.

Seperti diketahui, sejak 24 Juli 2013 pengiriman pasokan minyak mentah dari Pusat Penampungan Produksi (PPP) Tempino dihentikan, hal tersebut menimbulkan kerugian negara selama 2013 mencapai Rp290 miliar dan mengancam terjadinya krisis BBM di wilayah SumSel akibat kilang kekurangan pasokan minyak mentah.

"Sepertinya pencurian ini sudah bersifat terstruktur, massif dan terorganisir. Ini sabotase terhadap aset negara sehingga diperlukan langkah-langkah yang lebih progresif dan berani melawan mafia pencurian dan penadahnya yang melibatkan oknum masyarakat dan di-back up oleh oknum aparat," jelas PR Manager Pertamina EP Agus Amperianto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (28/7/2013).

Menurutnya, saat ini jalur Bentayan menuju Plaju pun turut di berhentikan kegiatan pemompaan. Hal ini dikarenakan kondisi semua sumur di Bentayan Ramba sejak pukul 15.50 WIB (27/07) tidak dapat dapat lagi beroperasi sehingga harus ditutup  (shut down), dikarenakan tidak adanya pasokan minyak kondensat dari Conoco Phillip utk blending minyak jenis HPPO (High Pour Point Oil)/minyak berat Bentayan.

Agus menambahkan, hal ini diakibatkan pipa penyalur kondensat dari Conoco Phillip juga dilubangi dan dicuri minyak kondensatnya. Dengan demikian rate pemompaan minyak baik dari Tempino maupun Bentayan ke kilang Plaju sudah tidak mengalir yang laju pengirimannya mencapai rata-rata 12.000 BBLS.

Kondisi ini akan mengurangi pasokan minyak mentah ke kilang Plaju dan menimbulkan ancaman krisis BBM di Sumatera Selatan apabila Kilang Plaju tidak beroperasi secara penuh.

"Sungguh ironis terjadi di bumi SumSel yg kaya sumber daya alam khususnya minyak bumi, tetapi kilang Plaju yg mrpk icon sejarah migas di Tanah Air pun, terancam krisis akibat ulah oknum pelaku pencurian dan penadahan ini," tambahnya.

Para pelaku sepertinya telah memahami skema operasi dan bisnis minyak mentah pada jalur ini dan kondisi pipa baru. Karena ketika minyak dari Jambi dilakukan stop pemompaan, hal ini malah mendorong para pelaku bergeser ke jalur Bentayan-Plaju.

"Karena panjangnya pipa penyalur minyak mentah tersebut perlu penindakan hukum yang tegas dari pihak aparat, agar ada efek jera bagi para pelaku sehingga tidak bergeser ke jalur pipa yang lain. Seperti halnya segmen pipa dari Bentayan menuju Plaju yang selama ini jarang mengalami gangguan, namun tadi malam 27 Juli dilaporkan ada temuan ilegal tapping," jelasnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa Pertamina EP akan terus melakukan aksi stop pemompaan sampai kondisi jalur pipa Tempino menuju Plaju kondusif. "Kami akan tetap melakukan stop pemompaan bila kondisi keamanan di lokasi masih belum sepenuhnya memenuhi standard keamanan dan losses pemompaan. Yang terbaru kami sudah stop pemompaan dari segmen Bentayan menuju Plaju, karena semua sumur kami mati akibat tidak ada pasokan kondensat dari Conoco Phillip yang pipanya turut bocor akibat pencurian ini," tegas Agus.

Potensi krisis BBM yang akan melanda SumSel, dengan stop pengiriman sbsr 12.000 barrels ini yaitu 1.908.000 liter, termasuk kemungkinan langkanya pasokan BBM Avtur utk pesawat terbang, padahal kelancaran dan ketersediaan BBM sangat penting bagi SumSel yg terus berbenah dan membangun.

"Semestinya negara tidak boleh kalah dengan pencuri dan mafia. Masyarakat harus berani melaporkan dan melawan apabila aparat tidak segera bertindak untuk memperbaiki keadaan," pungkas Agus. (kie)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement