JAKARTA - PT Intiland Development Tbk (Intiland) mencatat kenaikan pada laba bersih semester sebesar 74,85 persen menjadi Rp140,48 miliar dibandingkan perolehan sebelumnya senilai Rp80,18 miliar. Kenaikan juga diikuti laba usaha perseroan juga meningkat sebesar 76,17 persen menjadi Rp250,62 miliar dibandingkan sebelumnya.
Direktur Investasi dan Pengelolaan Modal Intiland Archied Noto Pradono menjelaskan, naiknya profitabilitas perseroan terutama disebabkan melonjaknya jumlah pendapatan usaha. Nilai pendapatan usaha di semua segmen usaha meningkat, baik yang berasal dari pengembangan kawasan perumahan, mixed-use & high rise, kawasan industri, maupun perhotelan.
“Enam bulan pertama tahun ini, pasar properti cukup prospektif dan tren kebutuhan masyarakat cenderung meningkat. Gejala ini juga tercermin dari pertumbuhan pendapatan Intiland, baik dari development income maupun re-curring income,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/7/2013).
Berdasarkan laporan keuangan per Juni tahun 2013, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar 764,89 miliar, melonjak 44,12 persen dibandingkan semester pertama 2012. Peningkatan pendapatan usaha terutama diperoleh dari penjualan perumahan dan kawasan industri.
“Peningkatan penjualan karena adanya pengakuan pendapatan dari segmen kawasan perumahan, terutama dari proyek Graha Natura di Surabaya dan Talaga Bestari di Tangerang, serta penjualan dari Ngoro Industrial Park II,” ungkap Archied
lebih lanjut, pendapatan dari pengembangan (development income) tercatat masih menjadi kontributor terbesar perseroan yang nilainya mencapai Rp687,78 miliar atau 89,92 persen dari total pendapatan usaha Intiland. Jumlah tersebut melonjak sebesar Rp224,11 miliar atau naik 48,33 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu.
Segmen pengembangan kawasan perumahan masih menjadi kontributor terbesar dengan memberikan kontribusi penjualan sebesar Rp324,91 miliar mencapai atau 42,47 persen. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 30,16 persen dibandingan Rp249,62 miliar di periode enam bulan pertama tahun lalu.
Kontributor terbesar selanjutnya menurut Archied, berasal dari segmen pengembangan kawasan industri dengan penjualan senilai Rp185,46 miliar atau 24,24 persen dari total pendapatan.
Dibandingkan perolehan semester pertama tahun lalu sebesar Rp46,06 miliar maka tahun ini nilainya melonjak hingga empat kali lipat. Pengembangan mixed-use & high rise tercatat memberikan kontribusi sebesar Rp177,41 miliar atau 23,19 persen.
Sementara itu, untuk pendapatan berkelanjutan, Intiland membukukan sebesar Rp77,10 miliar atau 10,08 persen dari total pendapatan perseroan. Jumlah ini naik 14,98 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu. Pendapatan yang berasal dari segmen perkantoran mencapai Rp45,51 miliar atau berkontribusi sebesar 5,94 persen, disusul kontribusi dari sarana olah raga dan golf yang mencapai Rp21,75 miliar (2,84 persen), serta segmen perhotelan Rp9,85 miliar (1,28 persen). (kie)
(Widi Agustian)