JAKARTA - Menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri, mungkin sebagian banyak orang memandang ini merupakan hari penuh berkah. Pasalnya, banyak orang yang memanfaatkan momen ini untuk mencari rezeki dengan berjualan.
Salah satu khas yang tidak bisa ketinggalan, terkait dengan lebaran, adalah beduk yang ditabuh saat malam takbir tiba. Mendekati lebaran, banyak sekali perajin-perajin beduk dadakan yang memamerkan hasil kerajinannya tersebut untuk diperjualbelikan.
Saat ini perajin beduk tersebut terjun langsung ke lapangan, untuk memperdagangkan hasil jerih payahnya itu. Menurut pantauan Okezone, di Tanah Abang sudah ramai para penjual beduk yang memamerkan dagangannya untuk bisa ditawar oleh sang pembeli lalu digunakan saat malam takbir tiba.
Salah satu pengrajin sekaligus penjual beduk di pinggiran jalan raya Tanah Abang, Ridho mengaku, jualannya tersebut hanyalah musiman. Menurutnya, jika dijual saat hari biasa tidak banyak orang yang mencari beduk ini, namun jika dijual saat-saat tertentu seperti Idul Fitri ataupun Idul Adha dirinya baru bisa keluar dan memamerkan hasil buatan beduknya tersebut untuk bisa dibeli oleh para pelanggannya.
"Saya jualan beduk ini kan musiman, semua yang jualan di pinggir jalan Tanah Abang ini musiman, tapi kalau ada yang mau membeli di luar hari raya lebaran, bisa langsung ke rumah dan memesan pada saya," kata Ridho kepada Okezone saat ditemui di Jalan Tanah Abang, Jakarta.
Dia mengaku bisnis dadakan yang dijalankannya tersebut sudah berjalan selama empat tahun. Di mana saat itu berawal dari seorang temannya yang membuat dan berjualan beduk dan dia pun tertarik untuk belajar membuatnya. Sampai saat ini, Ridho yang memanfaatkan Ramadan dan lebaran ia mencoba memperlihatkan dagangannya tersebut di pinggiran jalan Tanah Abang.
"Saya baru empat tahun dagang ini, itu awalnya ikut teman, terus sekarang sudah bisa buat, dan dagang sendiri deh. Saya lihat kalau Lebaran ini ramai yang membeli beduk ini. Kelihatan pas puasa sudah mulai ramai dan biasanya lebih ramai lagi tuh nanti pas pertengahan Lebaran atau seminggu sebelum Lebaran," jelasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)