JAKARTA - Tenaga Kerja Indonesia yang kerap dikatakan sebagai pahlawan devisa banyak membawa cerita tentang pengalaman mereka para TKI selama bekerja dinegara-negara tujuan mereka bekerja.
Mulai dari cerita TKI yang sukses ketika kembali ke kampung halaman, sampai dengan kisah TKI yang harus tewas dengan hukuman pancung di negara orang hanya karena kesalahan kecil saat bekerja.
Hal tersebut pun menimbulkan komentar banyak orang, salah satunya srikandi asal Indonesia yang kini menjabat sebagai Managing Directors World Bank, Sri Mulyani.
Mantan Menteri Keuangan tersebut mengatakan, posisi para TKI dinegara tujuan perlu diawasi dan reputasinya perlu diperbaiki untuk memposisikan para TKI agar diperlakukan sebagai mana mestinya, dalam arti secara manusiawi.
"Sisi TKI harus struggle, dari policy harus diperbaiki reputasi TKI dan lain-lain," ujar Sri Mulyani di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Sri Mulyani pun menyebutkan, dengan anggaran pendidikan yang digelontorkan dari APBN, dirinya meminta pemerintah untuk mengalirkan anggaran tersebut untuk mendanai pelatihan tenaga kerja.
"Sekarang dengan Indonesia punya anggaran pendidikan, seharusnya bisa dimasukkan pelatihan tenaga kerja," tukasnya. (wan)
(Widi Agustian)