JAKARTA - Indonesian Diaspora Network Global (IDN Global) tengah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam penerbitan Diaspora Bond. Pasalnya, surat utang tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Presiden Indonesian Diaspora Network Global (IDN Global) Mark Gerald Eman mengatakan, surat utang negara ini ditujukan untuk warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri dan orang asing yang memiliki keturunan Indonesia.
 Baca juga: Menlu ke Diaspora: Tanamlah Uangmu di Indonesia
"Untuk Diaspora Bond Kita melakukan kerjasama dengan Kemenkeu secara bertahap," katanya dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-5 di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).
Â
Dia menyatakan, target dari Diaspora Bond dibagi menjadi dua, yakni orang Indonesia yang berada di luar negeri memiliki paspor serta yang tidak memiliki. Menurutnya, bagi diaspora yang tak memegang paspor perlu dilakukan langkah-langkah lebih lanjut.
 Baca juga: Menlu Minta Diaspora Bantu Kembangkan SDM dan Perekonomian Indonesia
Dirinya menjelaskan, hal ini yang tengah diproses bersama Kemenkeu dan diharapkan bisa segera rampung. Pasalnya, para diaspora sangat antusias terkait wacana penerbitan surat utang khusus mereka.
"Jadi kalau ditanya kapan mulainya? Bisa mulai secepatnya. Karena banyak sekali teman-teman yang di luar Indonesia yang sangat excited dengan Diaspora Bond," ungkapnya.
 Baca juga: Menperin Ajak Diaspora Indonesia di Korea Wujudkan Industri 4.0
Gerald menjelaskan, para diaspora Indonesia di penjuru dunia memiliki pendapatan, sehingga menjadi potensi untuk berinvestasi bagi Indonesia. Maka lewat penerbitan Diaspora Bond investasi tersebut bisa direalisasikan.
Menurutnya, surat utang ini juga akan sangat menguntungkan bagi para diaspora, sebab imbal hasil yang akan ditawarkan menarik. "Karena waktu sekali mereka beli Diaspora Bond itu, untuk jangka waktu 2 tahun dan itu sangat-sangat menarik, tidak terlalu pendek, enggak kelamaan juga," jelas dia.
Gerald menyatakan, penerbitan surat utang ini sangat dinantikan para diaspora. "Mereka menunggu, terutama diaspora Indonesia yang di Asia," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News