JAKARTA - Kondisi keuangan yang melemah akhir-akhir ini mengundang tanggapan beragam dari para pengamat ekonomi, pelaku pasar saham dan akademisi.
Chief Economist dan Director for Investor Relation PT Bahana TCW, Budi Hikmat berpendapat kejatuhan IHSG yang terjadi saat ini bersifat musiman (sentimental) dan siklikal (fundamental).
"Faktor eksternalnya ini sifatnya musiman tapi perlu untuk segera merespon defisit current account," kata Budi dalam acara Halal Bihalal yang diselenggarakan Bahana Group di Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Menurut dia, menurunnya rupiah harus dilihat secara lengkap karena tidak serta merta penurunan ini memperburuk kondisi perekonomian seluruhnya.
Dia juga menilai adanya pengaruh faktor lokal. Sentimen negatif yang melanda pasar saham menurut dia diakibatkan oleh kelebihan kapasitas di BRIC dan terjadinya overheated di TIP.
Hal senada disampaikan Direktur Utama BPUI Dwina S. Wijaya, dalam kesempatan yang sama. Menurut Dwina di tengah pengaruh yang bersifat musiman ini ada hal-hal positif yang mendorong sisi fundamental pasar keuangan Indonesia. (Kie)
(Widi Agustian)