JAKARTA - Pemerintah akan tetap melakukan tender terhadap perusahaan yang tertarik membangun kilang minyak di Indonesia. Pembangunan kilang minyak ini, dilakukan guna menggenjot target lifting yang ditargetkan.
"Kalau tertarik, ikut tender. Saya maunya kita yang menentukan siapa yang berani masuk," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bambang PS Brodjonegoro usai Rapat Kerja (Raker) di komisi XI DPR, Senayan, Jakarta, semalam.
Bambang melanjutkan, persiapan tender untuk pembangunan kilang minyak di Indonesia akan rampung pada tahun ini. Menurutnya, tender tersebut akan dibuka secara internasional.
"Pokoknya semuanya lewat internasional tender. Ketika tender, jangan cuma menang tampang saja. Selama ini pemerintah yang bikin (kilang minyak) 300 ribu, satu lagi 300 ribu juga," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah tengah menangani tiga proyek pembangunan kilang minyak dengan kapasitas masing-masing 300 ribu barel per hari (bph). Pembangunan tiga kilang minyak tersebut mulai beroperasi komersial pada 2018.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Afdhal Bahaudin mengakui, progress pembangunan kilang Bontang yang bekerja sama dengan Kuwait Petroleum masih dalam pembahasan di Kemenkeu.
Afdal menjelaskan, proyek kilang yang digarap Pertamina bersama Kuwait Petroleum Corporation maupun Saudi Aramco hingga kini terus berkutat seputar pembahasan insentif fiskal.
Permintaan insentif tax holiday serta pengembalian investasi (Internal Rate of Return/IRR) sebesar 15 persen dari kedua investor itu belum diputuskan Kementerian Keuangan.
(Martin Bagya Kertiyasa)