Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

2018, RI Diramalkan Jadi Negara Pengimpor Minyak Terbesar

Rezkiana Nisaputra , Jurnalis-Senin, 30 September 2013 |17:38 WIB
2018, RI Diramalkan Jadi Negara Pengimpor Minyak Terbesar
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Vice President of strategic Planning, Businness Development dan operational Risk Rifining Directorate PT Pertamina (Persero) Ardhy N Mokobombang memperkirakan, pada tahun 2018 mendatang Indonesia akan menjadi negara importir minyak terbesar di dunia.

Menurutnya, kebutuhan energi dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang terus meningkat, secara tidak langsung akan mengancam ketahanan energi nasional. Pasalnya, hal tersebut bisa terjadi jika pemerintah tidak bisa mengupayakan bagaimana caranya untuk meningkatkan produksi energi tanah air.

"Pada 2018 nanti Indonesia akan menjadi negara impor minyak terbesar. Sedangkan pada 2018 itu nantinya Amerika Serikat dan negara Meksiko diperkirakan akan menjadi negara pengekspor minyak terbesar," ujar Ardhy ketika ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Lebih lanjut dia menambahkan,  konsumsi minyak nasional dalam setahun terakhir meningkat 10 persen.

"Pada tahun 2012 kan konsumsi minyak sebesar 45 juta kiloliter (kl), dan pada 2013 itu diperkirakan akan mencapai 50 juta kl. Sedangkan produksi minyak dalam negeri tetap minim itu ada di kisaran 840 sampai 850 barel per hari (bph)," tukasnya.

Ardhy berharap, agar pihaknya (Pertamina) dapat sepenuhnya diberikan kewenangan dalam menjual 100 persen produksinya ke pasar domestik. "Begini, produksi lebih dari 800 ribu bph tersebut, setengah diantaranya itu diekspor, karena itukan milik KKKS asing," ucap dia.

Sementara itu, guna mencapai ketahanan energi dia berharap agar pemerintah bisa memberikan kebebasan pada Pertamina dalam menentukan sistem tender yang dinilai berbeda dari yang telah diatur oleh pemerintah.

Dia juga menyarankan, agar tidak terjadi permasalahan tersebut, pemerintah khususnya instansi terkait untuk bisa segera membangun 3 kilang minyak. "Hal inikan dilakukan agar pada tahun 2018 mendatang Indonesia tidaklah menjadi negara impor minyak terbesar di dunia," tutup Ardhy. (kie)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement