Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

JK Tuding Mal & Ruko Penyebab RI Sulit Juara Sepakbola

Hendra Kusuma , Jurnalis-Selasa, 24 Maret 2015 |11:12 WIB
JK Tuding Mal & Ruko Penyebab RI Sulit Juara Sepakbola
JK Tuding Mal & Ruko Penyebab RI Sulit Juara Sepakbola (Jusuf Kalla: Okezone)
A
A
A


JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) membeberkan alasan sepakbola Indonesia yang sulit menjadi juara. Dirinya menyebutkan, kesulitan tersebut lantaran kota-kota di Indonesia sudah tidak ada lahan untuk para generasi muda berlatih lari.

Menurut JK, sepakbola merupakan olah raga yang permainannya selama 90 menit dengan 22 orang yang masing-masing orang hanya memegang bola tidak lebih 3,5 menit, dan sisanya atau 87 menitnya hanya berlari mengejar bola itu.

"Sekarang di mana anak-anak mulai lari di Jakarta, di Bandung, di Surabaya? Semuanya mal, semuanya ruko, karena itu kita tidak pernah juara sepakbola karena tidak ada latihan lari," kata JK saat acara Peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Oleh karena itu, JK meminta kepada para pemimpin kota dalam hal ini wali kota untuk lebih mampu menyiapkan lahan yang lebih untuk diperdayakan masyarakat seperti taman-taman yang luas.

JK menyebutkan, disiplinnya suatu kota harus dimulai dari diri para pejabat di kota-kota itu sendiri. "Seperti Lee Kuan Yew, bagaimana mau menghukum orang yang meludah jika dirinya juga meludah sembarangan, Semua orang bisa mendapatkan prestasi yang baik, apabila bisa mengendalikan masyarakatnya," tutupnya.

Seperti diketahui, pembangunan mal dan ruko titik tertentu seperti Jakarta, Bogor, Depok, Surbaya dan Bandung berkembang secara pesat. Seperti yang dilakukan Pemprov Jakarta, menggulirkan moratorium untuk mengerem laju bangunan ritel. Walhasil Jakarta cenderung stagnan. Saat ini pasokan ritel justru mengarah ke kawasan luar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Bekasi dan Banten.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement