Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, meskipun ekonomi Indonesia melambat, BCA mempertahankan kinerja keuangan dengan fokus terhadap likuiditas, kualitas kredit dan permodalan.
"Peningkatan biaya overhead sebagai dampak dari ekspansi jaringan dan pelemahan nilai tukar Rupiah, serta adanya peningkatan biaya tenaga kerja dapat diimbangi oleh terjaganya marjin bunga bersih, sehingga BCA bisa mempertahankan profitabilitas dengan baik," ungkap Jahja di kawasan Bundaran HI, Rabu (29/7/2015).
Lebih lanjut Jahja menyebutkan, pendapatan operasional BCA meningkat 14,2 persen (yoy) menjadi Rp22,6 triliun dari posisi sebelumnya Rp19,8 triliun pada semester I 2014.
"Kami perkirakan program belanja pemerintah akan memberi dorongan positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang akhirnya mendukung kinerja sektor perbankan," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)