JAKARTA –Maraknya pemerintah daerah yang berencana menerbitkan obligasi daerah, rupanya langkah yang sama juga bakal di lakukan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
“Penerbitan obligasi lagi dalam hitung. Kita ingin sekali, pembangunan di Jakarta melibatkan masyarakat yang sifatnya jangka panjang. Jakarta lebih profesional, yang jadi gubernur lebih baik," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Jakarta, Senin (4/1).
Menurutnya, dengan penerbitan obligasi daerah tidak lagi membebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Oleh karena itu, dirinya menegaskan, pihaknya masih menghitung kebutuhan dana. Kata Ahok, pencarian dana melalui pasar modal bisa memanfaatkan uang masyarakat dalam jangka panjang hingga 30 tahun mendatang.
Di samping itu, pihaknya juga akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun 2017 untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Meski begitu Dia belum mau membeberkan apa saja nama-nama perusahaan tersebut. "Tahun ini belum, kita harapakan 2017 atau 2018. Kita lagi hitung-hitung,”ungkapnya.
Dirinya mengakui, banyak manfaat bila BUMD go public. Alasannya, dengan menjadi listed company akan mengharuskan BUMD untuk lebih profesional, terbuka dan lebih bertanggung jawab ke publik. Sumber pendanaan seperti misalnya untuk pembangunan infrastruktur di DKI akan lebih terjangkau sehingga BUMD tidak mesti bergantung pada APBD sepenuhnya.