Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PHK Picu Kemiskinan dan Kriminalitas

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 04 Februari 2016 |14:47 WIB
PHK Picu Kemiskinan dan Kriminalitas
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A


MEDAN - Pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap buruh yang mulai dilakukan sejumlah perusahaan di Sumatera Utara (Sumut) diyakini bakal berdampak luas pada kehidupan masyarakat.

Ancaman paling nyata adalah meningkatnya angka kemiskinan dan aksi kriminalitas. Pengamat sosial dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suryadi, mengatakan, dampak langsung dari banyaknya perusahaan yang tutup adalah tingkat pengangguran semakin tinggi. Jika pengangguran tinggi, otomatis rentan dengan kemiskinan. “Pengangguran berdampak kepada kemiskinan.

Bagaimana tidak, orang yang menganggur tentunya tidak memiliki uang dan akhirnya jadi miskin. Jadi ini (perusahaan tutup) akan berdampak luas,” ujarnya di Medan, Rabu (3/2). Jika masyarakat menganggur, lanjut dia, tingkat stres dan depresi akan semakin tinggi, sehingga tindak kriminalitas diyakini bakal bertambah. Dia melihat, kemiskinan dan kriminalitas bakal sulit dihindari mengingat belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan, baik bagi pekerja baru maupun karyawan yang terkena PHK.

“Pemerintah belum ada upaya mengatasi masalah ini, yakni memberikan lapangan pekerjaan baru. Akibatnya yang menganggur hanya bisa bertahan dengan keuangan yang ada sampai dia mendapat pekerjaan lagi,” ujarnya. Untuk mendapatkan pekerjaan baru tentu bukan perkara mudah di tengah kondisi ekonomi sekarang ini. Ujungujungnya, banyak orang yang pengangguran memilih jalan pintas, salah satunya melakukan aksi kriminalitas.

Menurut dia, salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah pemerintah harus menjalankan kebijakan-kebijakan yang sudah disusun dengan cepat, terarah, dan tepat sasaran. Hal yang terpenting adalah kebijakan tersebut dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Sumut nyaris menyentuh angka 1,5 juta.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement