HANOI - Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung telah menyetujui meminjam sebesar USD223,870 juta atau setara Rp 2,925 triliun (mengacu kurs Rp13.070 per USD) dari Asian Development Bank (ADB) untuk mengembangkan kota hijau (green city) di seluruh negeri.
Demikian media lokal melaporkan, seperti dilansir dari laman APDNews.com, Sabtu (12/3/2016).
Proyek bernama "Proyek Pembangunan Kota-Kota Sekunder II (Green Cities)" akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun di tiga kota sekunder Vietnam termasuk Ha Giang (di Provinsi Ha Giang), Hue (di Provinsi Thua Thien Hue), dan Vinh Yen (di Provinsi Vinh Phuc), demikian dilaporkan oleh media lokal Bao Dau Tu (Vietnam Investment Review) di bawah Kementerian Perencanaan dan Investasi.
Di antara tiga kota, Ha Giang (sekira 220 km utara ibukota Hanoi) sebagai kota perbatasan menyediakan konektivitas strategis dengan China. Sedangkan Hue (sekitar 540 km selatan ibukota Hanoi) adalah salah satu pusat warisan Vietnam, dan Vinh Yen (40 km utara ibukota Hanoi) merupakan kawasan strategis untuk industri.
Layanan infrastruktur perkotaan yang tidak efisien, kurangnya manajemen sumber daya, dan kualitas lingkungan yang rusak menghambat potensi pertumbuhan ketiga kota tersebut, demikian kata ADB dalam situsnya.
Proyek ini, dilaporkan oleh Bao Dau Tu, bertujuan untuk memperluas jaringan lalu lintas, meningkatkan pelayanan infrastruktur perkotaan, meningkatkan kualitas lingkungan serta meningkatkan perdagangan, bisnis, kegiatan wisata warga setempat.
(dhe)
(Rizkie Fauzian)